Pengumuman kepada peserta tesis Subang 2008
1. Tas yang berisi pakaian dikumpulkan tanggal 25 desember 2008 pukul 06.30-07.00 WIB dilapangan basket yang akan dikordinir oleh pak wangsa, pak roni, pak gatot dan pak bin.
2. Bagi yang beragama kristen dikumpulkan pada tanggal 24 desember 2008 kepada mas wakiman jam 08.00-10.00WIB.
3. Barang berharga / laptop/Hp dibawa saat keberangkatan ke subang tanggal 27 desember 2008.
4. Pembagian buku panduan tesis dilaksanakan pada Hari Jum’at tanggal 19 Desember 2008 jam 08.30 Di aula bawah/AB.
5. Pembagian kaos dilaksanakan pada hari sabtu, 27 desember 2008 jam 06.45 pada saat keberangkatan.
YANG MENGAMBIL KETUA KELOMPOK!
dikordinir oleh pak gatot, pak fajar, frau kiki, Miss Aulia
PANTES SUBANG 2008
Rabu, 17 Desember 2008
Surat edaran untuk siswa dan orangtua
Dengan hormat,
sehubungan dengan penyelenggaraan Temu Sosial dan Ilmiah SMA N 8 Jakarta (TeSIS) tahun 2008, maka beberapa hal yang perlu kami sampaikan kepada bapak/ibu adalah :
1. TeSIS akan diikuti oleh 447 siswa kelas XI reguler dan internasional, serta didampingi oleh 50 Guru dan karyawan.
2. TeSIS akan diadakan pada tanggal 27 – 29 Desember 2008 (sabtu, minggu dan senin) di desa Tambakmekar, kecamatan Jalan Cagak, Subang, Jawa barat
3. Tas yang berisi pakaian dikumpulkan tanggal 25 desember 2008 pukul 06.30-07.00 WIB dilapangan basket yang akan dikordinir oleh pak Wangsa, pak Roni, pak Gatot dan pak Bintoro. Bagi yang beragama kristen dikumpulkan pada tanggal 24 desember 2008 kepada mas Wakiman jam 08.00-10.00 WIB.
4. Pembagian kaos dan buku panduan tesis dilaksanakan pada Hari Jum’at tanggal 19 Desember 2008 jam 08.30 di aula bawah melaui pak Gatot, pak Fajar, frau Kiki dan miss Aulia. Ketua kelompok bertanggung jawab mengambil untuk anggotanya.
5. Barang berharga / laptop/Hp dibawa saat keberangkatan ke subang tanggal 27 desember 2008.
6. Peserta TeSIS membawa pakaian secukupnya dan obat-obatan pribadi.
7. Siswa peserta TeSIS sudah harus berada di halaman sekolah pada hari sabtu, pukul 06.30 WIB.
8. Selama berlangsungnya kegiatan TeSIS di Subang, siswa berperilaku dan berpakaian yang sopan sesuai dengan tata tertib yang telah ditetapkan.
Demikian surat edaran ini kami sampaikan, semoga dapat menjadi panduan bersama demi suksesnya acara TeSIS 2008.
sehubungan dengan penyelenggaraan Temu Sosial dan Ilmiah SMA N 8 Jakarta (TeSIS) tahun 2008, maka beberapa hal yang perlu kami sampaikan kepada bapak/ibu adalah :
1. TeSIS akan diikuti oleh 447 siswa kelas XI reguler dan internasional, serta didampingi oleh 50 Guru dan karyawan.
2. TeSIS akan diadakan pada tanggal 27 – 29 Desember 2008 (sabtu, minggu dan senin) di desa Tambakmekar, kecamatan Jalan Cagak, Subang, Jawa barat
3. Tas yang berisi pakaian dikumpulkan tanggal 25 desember 2008 pukul 06.30-07.00 WIB dilapangan basket yang akan dikordinir oleh pak Wangsa, pak Roni, pak Gatot dan pak Bintoro. Bagi yang beragama kristen dikumpulkan pada tanggal 24 desember 2008 kepada mas Wakiman jam 08.00-10.00 WIB.
4. Pembagian kaos dan buku panduan tesis dilaksanakan pada Hari Jum’at tanggal 19 Desember 2008 jam 08.30 di aula bawah melaui pak Gatot, pak Fajar, frau Kiki dan miss Aulia. Ketua kelompok bertanggung jawab mengambil untuk anggotanya.
5. Barang berharga / laptop/Hp dibawa saat keberangkatan ke subang tanggal 27 desember 2008.
6. Peserta TeSIS membawa pakaian secukupnya dan obat-obatan pribadi.
7. Siswa peserta TeSIS sudah harus berada di halaman sekolah pada hari sabtu, pukul 06.30 WIB.
8. Selama berlangsungnya kegiatan TeSIS di Subang, siswa berperilaku dan berpakaian yang sopan sesuai dengan tata tertib yang telah ditetapkan.
Demikian surat edaran ini kami sampaikan, semoga dapat menjadi panduan bersama demi suksesnya acara TeSIS 2008.
Kamis, 11 Desember 2008
JUDUL PENELITIAN TeSIS 2008
Berikut adalah judul-judul yang sudah masuk beserta pembimbing teknis dan materinya, bagi kelompok yang belum terdaftar judulnya harap segera menghubungi :
Pak Acil, pak Roni, pak Edi atau pak Bintoro. Bimbingan sudah dapat dilakukan mulai senin 15 desember 2008, posko TeSIS di depan ruang OSIS
KELOMPOK;JUDUL;KELAS;Pemb materi;Pemb teknis
1;HUBUNGAN MINAT BELAJAR DENGAN PRESTASI SISWA;XI IPA A;Siti asyuro;Edy pramono
2;PENGARUH IKLAN:"MEROKOK DAPAT MENYEBABKAN KANKER, SERANGAN JANTUNG, IMPOTENSI, GANGGUAN KEHAMILAN DAN JANIN" PADA ROKOK TERHADAP MINAT BELI DI DESA TAMBAK MEKAR, SUBANG, JAWA BARAT;XI IPA A;Muh maulana;Edy pramono
3;HUBUNGAN ANTARA JENIS POLA ASUH ORANGTUA DENGAN PEMBENTUKAN KECERDASAN EMOSIONAL PADA REMAJA DI DESA TAMBAK MEKAR, SUBANG, JAWA BARAT;XI IPA A;Roni saputro;Edy pramono
4;GAMBARAN UMUM TINGKAT KESEJAHTERAAN PARA PEKERJA HOME INDUSTRI DI TAMBAK MEKAR;XI IPA A;Dewi yanti;Edy pramono
5;ANALISA PERMAINAN TRADISIONAL YANG MASIH DIMAINKAN OLEH ANAK-ANAK;XI IPA B;Ali fauzi;Edy pramono
6;GAMBARAN TINGKAT KESADARAN POLITIK MASYARAKAT DESA TAMBAK MEKAR, KECAMATAN JALAN CAGAK, SUBANG, JAWA BARAT MENJELANG PEMILU 2009;XI IPA B;Pa priyo hadi;Edy pramono
7;PENGARUH JUMLAH PENDAPATAN TERHADAP PEMENUHAN KEBUTUHAN TEKNOLOGI KELUARGA TERSEBUT;XI IPA B;Iman santoso;Edy pramono
8;PENGARUH PERKEMBANGAN TEKNOLOGI INFORMASI TERHADAP AKTIVITAS REMAJA DI DESA TAMBAK MEKAR;XI IPA B;khairunnisa;Edy pramono
9;PENGARUH POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP GAYA HIDUP REMAJA DI DESA TAMBAK MEKAR, KECAMATAN JALAN CAGAK, SUBANG;XI IPA C;Toto muharyadi;Edy pramono
10;PERBANDINGAN SISTEM PEMANASAN DAN PENGHASILAN PENGUSAHA NANAS DI DESA TAMBAK MEKAR, KECAMATAN JALAN;XI IPA C;Teguh priyanto;Edy pramono Edy pramono
11;PENGARUH TAYANGAN FILM MISTIS TELEVISI TERHADAP TINGKAT KEPERCAYAAN TAHAYUL REMAJA DI DESA TAMBAK MEKAR, KECAMATAN JALAN CAGAK, SUBANG;XI IPA C;A Raziku ;Edy pramono
12;HUBUNGAN INTELEGENSIA DENGAN PRESTASI AKADEMIK SISWA/SISWI DI SEKOLAH TAMBAK MEKAR, KECAMATAN JALAN CAGAK, SUBANG;XI IPA C;Aulia belfa;Edy Pramono
13;PENGARUH LINGKUNGAN PERGAULAN TERHADAP MINAT REMAJA SETELAH MENYELESAIKAN JENJANG PENDIDIKAN SMA;XI IPA D;Setiawan
;Sri hastuti
14;ANALISIS PRIORITAS REMAJA ANTARA PENDIDIKAN DENGAN PEKERJAAN DI TAMBAK MEKAR, KECAMATAN JALAN CAGAK, SUBANG;XI IPA D;Suhaili ali nukman ;Sri hastuti
15;HUBUNGAN PENGGUNAAN ENERGI TERHADAP TINGKAT KESEJAHTERAAN KELUARGA DI DESA TAMBAK MEKAR, KECAMATAN JALAN CAGAK, SUBANG;XI IPA D;Ahmad yani;Sri hastuti
16;PENGARUH PEKERJAAN ORANG TUA TERHADAP HARAPAN ORANG TUA AKAN MASA DEPAN ANAK MEREKA DI DESA TAMBAK MEKAR, KECAMATAN JALAN CAGAK, SUBANG;XI IPA D;Muhammad fajar;Sri hastuti
17;PERBANDINGAN KREATIVITAS REMAJA BOARDING SCHOOL DENGAN NON BOARDING SCHOOL;XI IPA E;Sri rejeki;Sri hastuti
18;PENGARUH SARANA PRASARANA YAYASAN AS-SHIFA TERHADAP KEHIDUPAN SEHARI-HARI MASYARAKAT SEKITAR;XI IPA E;Eko raharjo;Sri hastuti
19;ANALISIS FAKTOR PENDORONG ADANYA URBANISASI DI DESA TAMBAK MEKAR, KECAMATAN JALAN CAGAK, SUBANG;XI IPA E;Priyo hadi;Sri hastuti
20;TINGKAT PENGGUNAAN TEKNOLOGI DAN PENGARUHNYA TERHADAP POLA PIKIR MASYARAKAT DI ERA GLOBALISASI;XI IPA E;Bambang bintoro;Sri hastuti
21;PENGARUH KEPEMILIKAN HEWAN PELIHARAAN PENDUDUK DESA TAMBAK MEKAR TERHADAP AKTIVITAS SEHARI-HARI;XI IPA F;Abdul hamid;Sri hastuti
22;HUBUNGAN MINAT BACA DENGAN KREATIVITAS SISWA DI AS-SYIFA BOARDING SCHOOL;XI IPA F;Wuri handayani;Sri hastuti
23;HUBUNGAN KRISIS FINANSIAL GLOBAL DENGAN PEMENUHAN KEBUTUHAN SEHARI-HARI DI TAMBAK MEKAR;XI IPA F;Dewi yanti;Sri hastuti
24;PENGERUH GENRE MUSIK TERHADAP KEPRIBADIAN INDIVIDU MASYARAKAT DI DESA TAMBAK MEKAR, KECAMATAN JALAN CAGAK, SUBANG;XI IPA F;Paulina ;Sri hastuti
25;PENGARUH YAYASAN AS-SYFA TERHADAP POLA FIKIR ORANG TUA TERHADAP PENDIDIKAN ANAK DI DESA TAMBAK MEKAR;XI IPA G; Sri purwani;Sri hastuti
26;PERBANDINGAN TINGKAT KESEJAHTERAAN PENJUAL BUAH NANAS DENGAN PENJUAL DODOL NANAS DI DESA TAMBAK MEKAR, KECAMATAN JALAN CAGAK, SUBANG;XI IPA G;Rochmulyati eka;Sri hastuti
27;PERSEPSI REMAJA DESA TAMBAK KABUPATEN SUBANG TERHADAP SIFAT REMAJA JAKARTA SECARA UMUM;XI IPA G;Gatot handoko;Sri hastuti
28;;XI IPA G;;
29;PENGARUH PERKEBANGAN TEKNOLOGI TERHADAP PERUBAHAN GAYA HIDUP WARGA DESA TAMBAK MEKAR, KECAMATAN JALAN CAGAK, SUBANG;XI IPA H;Yulianto sri utomo;Waridin
30;PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN FORMAL DAN NON FORMAL TERHADAP PROFESI MASYARAKAT DI DESA TAMBAK MEKAR, KECAMATAN JALAN CAGAK, SUBANG;XI IPA H;sugiyanto;Waridin
31;;XI IPA H;;Waridin
32;;XI IPA H;;Waridin
33;FREKUENSI INTERFERENSI BAHASA SUNDA TERHADAP BAHASA INDONESIA;XI IPA I;Acep abdullah;Waridin
34;PENGARUH POLA DIDIK ORANG TUA TERHADAP KEMAMPUAN CALISTUNG ANAK-ANAK;XI IPA I;Desi purnama;Waridin
35;HUBUNGAN PERMAINAN DENGAN CITA-CITA PADA ANAK SEKOLAH DASAR DI DESA TAMBAK MEKAR;XI IPA I;Yuli katarina;Waridin
;PERBANDINGAN ANTARA HUBUNGAN PROFESI BURUH DAN HANSIP DENGAN RIWAYAT KESEHATAN MEREKA PADA UMUR 35 TAHUN ATAU LEBIH DI DESA TAMBAK MEKAR;XI IPA I;Ali fauzi;Waridin
36;GAMBARAN PANDANGAN MASYARAKAT DESA TERHADAP CALON LEGISLATIF DARI KALANGAN ARTIS;XI IPA I;melita;Waridin
37;HUBUNGAN TAYANGAN TELEVISI TERHADAP TREN FASHION DI KALANGAN REMAJA DESA TAMBAK MEKAR, KECAMATAN JALAN CAGAK, SUBANG;XI IPS;paulina;Waridin
38;PENGARUH TOKOH MASYARAKAT/PUBLIK FIGUR TERHADAP SIKAP MASYARAKAT TAMBAK MEKAR, KECAMATAN JALAN CAGAK, SUBANG;XI IPS;wicahyono;Waridin
39;PENGARUH TEKNIK PEMASARAN NANAS DAN JAMUR TERHADAP KESEJAHTERAAN DI DESA TAMBAK MEKAR;XI IPS;Siti saadiah;Waridin
40;;XI IPS;Razik arif;Waridin
41;;XI Science A;Abdul halim;Waridin
42;;XI Science A; Acep abdullah;Waridin
43;;XI Science B;melita;Waridin
44;;XI Science B; Lita mariana;Waridin
45;;XI humanity;Dewi yanti;Waridin
Pak Acil, pak Roni, pak Edi atau pak Bintoro. Bimbingan sudah dapat dilakukan mulai senin 15 desember 2008, posko TeSIS di depan ruang OSIS
KELOMPOK;JUDUL;KELAS;Pemb materi;Pemb teknis
1;HUBUNGAN MINAT BELAJAR DENGAN PRESTASI SISWA;XI IPA A;Siti asyuro;Edy pramono
2;PENGARUH IKLAN:"MEROKOK DAPAT MENYEBABKAN KANKER, SERANGAN JANTUNG, IMPOTENSI, GANGGUAN KEHAMILAN DAN JANIN" PADA ROKOK TERHADAP MINAT BELI DI DESA TAMBAK MEKAR, SUBANG, JAWA BARAT;XI IPA A;Muh maulana;Edy pramono
3;HUBUNGAN ANTARA JENIS POLA ASUH ORANGTUA DENGAN PEMBENTUKAN KECERDASAN EMOSIONAL PADA REMAJA DI DESA TAMBAK MEKAR, SUBANG, JAWA BARAT;XI IPA A;Roni saputro;Edy pramono
4;GAMBARAN UMUM TINGKAT KESEJAHTERAAN PARA PEKERJA HOME INDUSTRI DI TAMBAK MEKAR;XI IPA A;Dewi yanti;Edy pramono
5;ANALISA PERMAINAN TRADISIONAL YANG MASIH DIMAINKAN OLEH ANAK-ANAK;XI IPA B;Ali fauzi;Edy pramono
6;GAMBARAN TINGKAT KESADARAN POLITIK MASYARAKAT DESA TAMBAK MEKAR, KECAMATAN JALAN CAGAK, SUBANG, JAWA BARAT MENJELANG PEMILU 2009;XI IPA B;Pa priyo hadi;Edy pramono
7;PENGARUH JUMLAH PENDAPATAN TERHADAP PEMENUHAN KEBUTUHAN TEKNOLOGI KELUARGA TERSEBUT;XI IPA B;Iman santoso;Edy pramono
8;PENGARUH PERKEMBANGAN TEKNOLOGI INFORMASI TERHADAP AKTIVITAS REMAJA DI DESA TAMBAK MEKAR;XI IPA B;khairunnisa;Edy pramono
9;PENGARUH POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP GAYA HIDUP REMAJA DI DESA TAMBAK MEKAR, KECAMATAN JALAN CAGAK, SUBANG;XI IPA C;Toto muharyadi;Edy pramono
10;PERBANDINGAN SISTEM PEMANASAN DAN PENGHASILAN PENGUSAHA NANAS DI DESA TAMBAK MEKAR, KECAMATAN JALAN;XI IPA C;Teguh priyanto;Edy pramono Edy pramono
11;PENGARUH TAYANGAN FILM MISTIS TELEVISI TERHADAP TINGKAT KEPERCAYAAN TAHAYUL REMAJA DI DESA TAMBAK MEKAR, KECAMATAN JALAN CAGAK, SUBANG;XI IPA C;A Raziku ;Edy pramono
12;HUBUNGAN INTELEGENSIA DENGAN PRESTASI AKADEMIK SISWA/SISWI DI SEKOLAH TAMBAK MEKAR, KECAMATAN JALAN CAGAK, SUBANG;XI IPA C;Aulia belfa;Edy Pramono
13;PENGARUH LINGKUNGAN PERGAULAN TERHADAP MINAT REMAJA SETELAH MENYELESAIKAN JENJANG PENDIDIKAN SMA;XI IPA D;Setiawan
;Sri hastuti
14;ANALISIS PRIORITAS REMAJA ANTARA PENDIDIKAN DENGAN PEKERJAAN DI TAMBAK MEKAR, KECAMATAN JALAN CAGAK, SUBANG;XI IPA D;Suhaili ali nukman ;Sri hastuti
15;HUBUNGAN PENGGUNAAN ENERGI TERHADAP TINGKAT KESEJAHTERAAN KELUARGA DI DESA TAMBAK MEKAR, KECAMATAN JALAN CAGAK, SUBANG;XI IPA D;Ahmad yani;Sri hastuti
16;PENGARUH PEKERJAAN ORANG TUA TERHADAP HARAPAN ORANG TUA AKAN MASA DEPAN ANAK MEREKA DI DESA TAMBAK MEKAR, KECAMATAN JALAN CAGAK, SUBANG;XI IPA D;Muhammad fajar;Sri hastuti
17;PERBANDINGAN KREATIVITAS REMAJA BOARDING SCHOOL DENGAN NON BOARDING SCHOOL;XI IPA E;Sri rejeki;Sri hastuti
18;PENGARUH SARANA PRASARANA YAYASAN AS-SHIFA TERHADAP KEHIDUPAN SEHARI-HARI MASYARAKAT SEKITAR;XI IPA E;Eko raharjo;Sri hastuti
19;ANALISIS FAKTOR PENDORONG ADANYA URBANISASI DI DESA TAMBAK MEKAR, KECAMATAN JALAN CAGAK, SUBANG;XI IPA E;Priyo hadi;Sri hastuti
20;TINGKAT PENGGUNAAN TEKNOLOGI DAN PENGARUHNYA TERHADAP POLA PIKIR MASYARAKAT DI ERA GLOBALISASI;XI IPA E;Bambang bintoro;Sri hastuti
21;PENGARUH KEPEMILIKAN HEWAN PELIHARAAN PENDUDUK DESA TAMBAK MEKAR TERHADAP AKTIVITAS SEHARI-HARI;XI IPA F;Abdul hamid;Sri hastuti
22;HUBUNGAN MINAT BACA DENGAN KREATIVITAS SISWA DI AS-SYIFA BOARDING SCHOOL;XI IPA F;Wuri handayani;Sri hastuti
23;HUBUNGAN KRISIS FINANSIAL GLOBAL DENGAN PEMENUHAN KEBUTUHAN SEHARI-HARI DI TAMBAK MEKAR;XI IPA F;Dewi yanti;Sri hastuti
24;PENGERUH GENRE MUSIK TERHADAP KEPRIBADIAN INDIVIDU MASYARAKAT DI DESA TAMBAK MEKAR, KECAMATAN JALAN CAGAK, SUBANG;XI IPA F;Paulina ;Sri hastuti
25;PENGARUH YAYASAN AS-SYFA TERHADAP POLA FIKIR ORANG TUA TERHADAP PENDIDIKAN ANAK DI DESA TAMBAK MEKAR;XI IPA G; Sri purwani;Sri hastuti
26;PERBANDINGAN TINGKAT KESEJAHTERAAN PENJUAL BUAH NANAS DENGAN PENJUAL DODOL NANAS DI DESA TAMBAK MEKAR, KECAMATAN JALAN CAGAK, SUBANG;XI IPA G;Rochmulyati eka;Sri hastuti
27;PERSEPSI REMAJA DESA TAMBAK KABUPATEN SUBANG TERHADAP SIFAT REMAJA JAKARTA SECARA UMUM;XI IPA G;Gatot handoko;Sri hastuti
28;;XI IPA G;;
29;PENGARUH PERKEBANGAN TEKNOLOGI TERHADAP PERUBAHAN GAYA HIDUP WARGA DESA TAMBAK MEKAR, KECAMATAN JALAN CAGAK, SUBANG;XI IPA H;Yulianto sri utomo;Waridin
30;PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN FORMAL DAN NON FORMAL TERHADAP PROFESI MASYARAKAT DI DESA TAMBAK MEKAR, KECAMATAN JALAN CAGAK, SUBANG;XI IPA H;sugiyanto;Waridin
31;;XI IPA H;;Waridin
32;;XI IPA H;;Waridin
33;FREKUENSI INTERFERENSI BAHASA SUNDA TERHADAP BAHASA INDONESIA;XI IPA I;Acep abdullah;Waridin
34;PENGARUH POLA DIDIK ORANG TUA TERHADAP KEMAMPUAN CALISTUNG ANAK-ANAK;XI IPA I;Desi purnama;Waridin
35;HUBUNGAN PERMAINAN DENGAN CITA-CITA PADA ANAK SEKOLAH DASAR DI DESA TAMBAK MEKAR;XI IPA I;Yuli katarina;Waridin
;PERBANDINGAN ANTARA HUBUNGAN PROFESI BURUH DAN HANSIP DENGAN RIWAYAT KESEHATAN MEREKA PADA UMUR 35 TAHUN ATAU LEBIH DI DESA TAMBAK MEKAR;XI IPA I;Ali fauzi;Waridin
36;GAMBARAN PANDANGAN MASYARAKAT DESA TERHADAP CALON LEGISLATIF DARI KALANGAN ARTIS;XI IPA I;melita;Waridin
37;HUBUNGAN TAYANGAN TELEVISI TERHADAP TREN FASHION DI KALANGAN REMAJA DESA TAMBAK MEKAR, KECAMATAN JALAN CAGAK, SUBANG;XI IPS;paulina;Waridin
38;PENGARUH TOKOH MASYARAKAT/PUBLIK FIGUR TERHADAP SIKAP MASYARAKAT TAMBAK MEKAR, KECAMATAN JALAN CAGAK, SUBANG;XI IPS;wicahyono;Waridin
39;PENGARUH TEKNIK PEMASARAN NANAS DAN JAMUR TERHADAP KESEJAHTERAAN DI DESA TAMBAK MEKAR;XI IPS;Siti saadiah;Waridin
40;;XI IPS;Razik arif;Waridin
41;;XI Science A;Abdul halim;Waridin
42;;XI Science A; Acep abdullah;Waridin
43;;XI Science B;melita;Waridin
44;;XI Science B; Lita mariana;Waridin
45;;XI humanity;Dewi yanti;Waridin
PANDUAN METODOLOGI PENELITIAN
PANDUAN METODOLOGI PENELITIAN
Teknik Pengambilan Sampel
Populasi adalah keseluruhan dari karakteristik atau hasil unit pengukuran yang menjadi obyek pe Berdasarkan sifatnya maka populasi dibagi menjadi dua bagian yaitu
1. populasi homogen, sumber data memiliki sifat yang sama
2. populasi heterogen, sumber datanya memiliki sifat yang berbeda.nelitian.
Data terbatas tetapi masih memiliki sifat atau karakteristik populasi tersebut dinamakan sampel.
Teknik pengambilan sampel adalah suatu cara mengambil sampel yang representatif dari populasi. Ada dua macam teknik pengambilan sampel yaitu:
Jumlah sample (n) menggunakan rumus dari Taro Yamate :
dimana N adalah jumlah populasi dan d adalah tingkat presisi yang ditetapkan.
Misalnya jika diketahui jumlah populasi guru SD sebesar 138 orang dan akan dilakukan penelitian dengan tingkat presisi 10% maka jumlah sampel yang harus diambil adalah 58 orang.
Berikut adalah beberapa cara dalam mengambil sampel
1. Probability sampling
probability sampling adalah cara pengambilan sampel dengan memberikan kesempatan yang sama bagi anggota populasi untuk terambil sebagai sampel, yang tergolong teknik ini adalah
1.a simple random sampling
Teknik pengambilan sampel secara acak tanpa memperhatikan strata/tingkatan anggota populasi tersebut.
1.b Proportionate stratified random samplng
Pengambilan sampel dari anggota populasi secara acak dan berstrata secara proporsional, teknik ini digunakan apabila anggota populasi tidak homogen berkaitan dengan karakteristik yang diteliti. Contohnya guru DKI jakarta yang mengikuti ujian sertifikasi :
guru bahasa Indonesia : 100 orang
guru bahasa Inggris : 70 orang
guru Matematika : 120 orang
guru Biologi : 30 oang
guru Fisika : 50 orang
Jumlah : 370 orang
Jumlah sampel yang diambil harus sama porsinya dengan jumlah guru sesuai dengan bidang studi. Adapun langkahnya adalah
pertama : tentukan dahulu jumlah sampel dengan presisi 10% menjadi
kedua : tentukan jumlah sampel untuk masing-masing strata
1.c Disproportionate random sampling
Pengambilan sampel dari anggota populasi secara acak dan berstrata tetapi sebagian ada yangn kurang proporional, contohnya
1.d Area sampling (sampel kluster )
Teknik pengambilan sampel yang dilakukan dengan cara mengambil wakil dari tiap wilayah gewografis yang ada. Misalnya penelitian tentang tingkat pendidikan warga di desa tambakmekar RW 04. RW 04 terdiri dari 5 RT misalnya, maka sampel harus memuat warga dari tiap RT.
2. non propability sampling
Teknik pengambilan sampel yang tidak memberikan kesempatan yang sama pada setiap anggota populasi untuk terambil sebagai sampel.
2.a Sampling sistematis
Pengambilan sampel yang didasarkan pada urutan anggota dalam populasi secara
seragam. Misalnya Diketahui daftar pelanggan PT Telkom yang telah diberi nomor dari 1 sampai 1000. Pelanggan yang diambil sebagai sampel adalah mereka yang memilki no urut kelipatan 1, 10, 20, 30, dan seterusnya.
2.b Sampling kuota
Teknik pengambilan sampel dengan menetapkan jumlah (jatah ) sesaui dengan pertimbanga peneliti. Selanjnya jatah itulah yang dijadikan dasar untuk mengambil sampel. Contohnya untuk menentukan kuota haji penduduk indonesia yang berjumlah 250 jt orang maka diambil jatah 250.000 orang.
2.c sampling aksidental
Teknik pengambilan sampel berdasarkan faktor spontanitas, artinya siapa saja yangsecara tidak sengaja bertemu dengan peneliti dijadikan sampel. Misalnya untuk meneliti produk sabun yang diminati konsumen pada supermarket X, maka diambil sampel pelanggan yang datang dan ditemui peneliti di hari tersebut.
2.d Purposive sampling
Pengambilan sampel dengan menggunakan pertimbangan-pertimbangan tertentu dari peneliti. Misalnya peneliti ingin mengetahui tentang jenis penyakit warga desa tambakmekar maka yang dipilih menjadi sampel adalah para dokter, bidan atau mantri di puskesmas desa.
2.e sampling jenuh
Yaitu pengambilan sampel dengan cara menjadikan seluruh anggota populasi menjadi sampel.
2.f Snowball sampling (getuk tular)
Teknik pengambilan sampel dengan cara mengambil jumlah sampel sedikit terlebih dahulu, lalu dari jumlah yang sedikit tersebut berkembang menjadi banyak. Misalnya peneliti ingin mengetahui latar belakang keluarga para pecandu narkoba di suatu tempat, maka peneliti dapat memulai dari satu atau dua orang responden dahulu, selanjutnya dari informasi responden tersebut peneliti dapat menambah jumlah respondennya.
METODE DAN INSTRUMEN PENGUMPULAN DATA
Setelah menetapkan tujuan dan obyek penelitian, maka langkah selanjutnya adalah membuat alat ukur atau instrument penelitian. Instrumen penelitian digunakan untuk memperoleh data yang relevan dengan tujuan penelitian tentang obyek yang diteliti. Penyusunan instrument penelitian harus tetap mengacu pada definisi operasional yang telah dijabarkan pada bab Kerangka teori. Misalnya pada kerangka teori telah dijelaskan bahwa kriteria keluarga sejahtera adalah keluarga yang…
1. Tinggal di rumah sendiri, berlantai keramik, dinding 50% menggunakan batu bata atau batako , luasnya lebih besar dari 40 m2, memiliki kamar mandi dan kakus, beratap genteng, seng atau asbes dan memilki aliran listrik dan sumber air.
2. Dalam sehari anggota keluarga makan minimal tiga kali.
3. Apabila anggota keluarga sakit, maka pemeriksaan dan pengobatan dilakukan di dokter, puskesmas atau rumah sakit.
Untuk menentukan apakah suatu keluarga sudah termasuk sejahtera atau belum, maka peneliti menyusun angket atau panduan wawancara dengan mempertimbangkan kriteria di atas.
Instrumen penelitian dapat berupa angket/kuesioner, panduan wawancara, panduan observasi dan tes menyesuaikan dengan metode dan tujuan penelitian. Sebelum peneliti berhadapan dengan responden, peneliti sudah terlebih dahulu menyiapkan instrument penelitian. Berikut adalah penjelasan untuk masing-masing metode pengumpulan data tersebut.
1. Kuesioner/angket
Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang diketahui”. Suharsimi Arikunto (1999:140).
Dipandang dari cara menjawabnya, maka ada:
• Kuesioner terbuka, yang memberi kesempatan kepada responden untuk menjawab dengan kalimat sendiri.
• Kuesioner tertutup, yang sudah disediakan jawabanya sehingga responden tinggal memilih.
2. Interview/wawancara
Interview adalah usaha mengumpulkan informasi dengan mengajukan sejumlah pertanyaan secara lisan untuk-dijawab secara lisan pula. Ciriutama dari interview adalah kontak langsung dengan tatap muka (face to face relationship) antara si pencari informasi (interviewer atau information hunter) dengan sumber informasi (interviewee) (Hadari Nawawi, 1995: 124).
Jenis Interview
• Interview bebas, yaitu pewawancara bebas menanyakan apa saja, tetapi juga mengingat akan data apa yang akan dikumpulkan
• Interview terpimpin, yaitu interview yang dilakukan oleh pewawancara dengan membawa sederetan pertanyaan lengkap dan terperinci
Interview bebas terpimpin, yaitu kombinasi antara interview bebas dan interview terpimpin
3. Observasi
Penelitian yang dilakukan dengan cara mengadakan pengamatan terhadap obyek baik secara langsung maupun tidak langsung disebut pengamatan atau observasi"(Mohamad Ali, 1995 : 91).
Jenis observasi dibagi dua yaitu:
• Observasi langsung merupakan pengamatan terhadap perilaku dan kondisi lingkungan yang tersedia di lokasi penelitian untuk diteliti. Dalam penelitian ini peneliti bersifat pasif sebagai pengamat.
• Observasi berperan merupakan pengamatan dengan cara khusus dimana peneliti tidak bersifat pasif sebagai pengamat namun memainkan peran yang mungkin dalam berbagai situasi bahkan berperan menggairahkan peristiwa yang sedang dipelajari.
Sebelum pengamatan dilakukan peneliti menyiapkan panduan pengamatan, kemudian pada saat mengamati peneliti dapat menggunakan lembar pengamatan untuk mencatat hal-hal yang diamatinya. Lembar pengamatan dapat berupa ceklis maupun catatatan kejadian.
3. Tes (Test)
Tes sebagai instrument pengumpulan data adalah serangkaian pertanyaan atau latihan yang digunakan untuk mengukur keterampilan pengetahuan, intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok.
Catatan bagi kelompok TeSIS
1. Setiap kelompok wajib menyiapkan dan berkonsultasi dengan pembimbing materi tentang angket/kuesioner, panduan wawancara, panduan observasi atau soal test sebelum instrument tersebut digunakan di lapangan.
2. Setiap kelompok wajib berkonsultasi dengan pembimbing teknis (guru bahasa Indonesia) berkaitan dengan pengunaan bahasa dalam instrument penelitian dan laporan karya tulisnya.
3. Pada setiap konsultasi kelompok meminta tanda-tangan pembimbing materi/teknis masing-masing pada lembar yang telah disediakan.
Teknik Pengambilan Sampel
Populasi adalah keseluruhan dari karakteristik atau hasil unit pengukuran yang menjadi obyek pe Berdasarkan sifatnya maka populasi dibagi menjadi dua bagian yaitu
1. populasi homogen, sumber data memiliki sifat yang sama
2. populasi heterogen, sumber datanya memiliki sifat yang berbeda.nelitian.
Data terbatas tetapi masih memiliki sifat atau karakteristik populasi tersebut dinamakan sampel.
Teknik pengambilan sampel adalah suatu cara mengambil sampel yang representatif dari populasi. Ada dua macam teknik pengambilan sampel yaitu:
Jumlah sample (n) menggunakan rumus dari Taro Yamate :
dimana N adalah jumlah populasi dan d adalah tingkat presisi yang ditetapkan.
Misalnya jika diketahui jumlah populasi guru SD sebesar 138 orang dan akan dilakukan penelitian dengan tingkat presisi 10% maka jumlah sampel yang harus diambil adalah 58 orang.
Berikut adalah beberapa cara dalam mengambil sampel
1. Probability sampling
probability sampling adalah cara pengambilan sampel dengan memberikan kesempatan yang sama bagi anggota populasi untuk terambil sebagai sampel, yang tergolong teknik ini adalah
1.a simple random sampling
Teknik pengambilan sampel secara acak tanpa memperhatikan strata/tingkatan anggota populasi tersebut.
1.b Proportionate stratified random samplng
Pengambilan sampel dari anggota populasi secara acak dan berstrata secara proporsional, teknik ini digunakan apabila anggota populasi tidak homogen berkaitan dengan karakteristik yang diteliti. Contohnya guru DKI jakarta yang mengikuti ujian sertifikasi :
guru bahasa Indonesia : 100 orang
guru bahasa Inggris : 70 orang
guru Matematika : 120 orang
guru Biologi : 30 oang
guru Fisika : 50 orang
Jumlah : 370 orang
Jumlah sampel yang diambil harus sama porsinya dengan jumlah guru sesuai dengan bidang studi. Adapun langkahnya adalah
pertama : tentukan dahulu jumlah sampel dengan presisi 10% menjadi
kedua : tentukan jumlah sampel untuk masing-masing strata
1.c Disproportionate random sampling
Pengambilan sampel dari anggota populasi secara acak dan berstrata tetapi sebagian ada yangn kurang proporional, contohnya
1.d Area sampling (sampel kluster )
Teknik pengambilan sampel yang dilakukan dengan cara mengambil wakil dari tiap wilayah gewografis yang ada. Misalnya penelitian tentang tingkat pendidikan warga di desa tambakmekar RW 04. RW 04 terdiri dari 5 RT misalnya, maka sampel harus memuat warga dari tiap RT.
2. non propability sampling
Teknik pengambilan sampel yang tidak memberikan kesempatan yang sama pada setiap anggota populasi untuk terambil sebagai sampel.
2.a Sampling sistematis
Pengambilan sampel yang didasarkan pada urutan anggota dalam populasi secara
seragam. Misalnya Diketahui daftar pelanggan PT Telkom yang telah diberi nomor dari 1 sampai 1000. Pelanggan yang diambil sebagai sampel adalah mereka yang memilki no urut kelipatan 1, 10, 20, 30, dan seterusnya.
2.b Sampling kuota
Teknik pengambilan sampel dengan menetapkan jumlah (jatah ) sesaui dengan pertimbanga peneliti. Selanjnya jatah itulah yang dijadikan dasar untuk mengambil sampel. Contohnya untuk menentukan kuota haji penduduk indonesia yang berjumlah 250 jt orang maka diambil jatah 250.000 orang.
2.c sampling aksidental
Teknik pengambilan sampel berdasarkan faktor spontanitas, artinya siapa saja yangsecara tidak sengaja bertemu dengan peneliti dijadikan sampel. Misalnya untuk meneliti produk sabun yang diminati konsumen pada supermarket X, maka diambil sampel pelanggan yang datang dan ditemui peneliti di hari tersebut.
2.d Purposive sampling
Pengambilan sampel dengan menggunakan pertimbangan-pertimbangan tertentu dari peneliti. Misalnya peneliti ingin mengetahui tentang jenis penyakit warga desa tambakmekar maka yang dipilih menjadi sampel adalah para dokter, bidan atau mantri di puskesmas desa.
2.e sampling jenuh
Yaitu pengambilan sampel dengan cara menjadikan seluruh anggota populasi menjadi sampel.
2.f Snowball sampling (getuk tular)
Teknik pengambilan sampel dengan cara mengambil jumlah sampel sedikit terlebih dahulu, lalu dari jumlah yang sedikit tersebut berkembang menjadi banyak. Misalnya peneliti ingin mengetahui latar belakang keluarga para pecandu narkoba di suatu tempat, maka peneliti dapat memulai dari satu atau dua orang responden dahulu, selanjutnya dari informasi responden tersebut peneliti dapat menambah jumlah respondennya.
METODE DAN INSTRUMEN PENGUMPULAN DATA
Setelah menetapkan tujuan dan obyek penelitian, maka langkah selanjutnya adalah membuat alat ukur atau instrument penelitian. Instrumen penelitian digunakan untuk memperoleh data yang relevan dengan tujuan penelitian tentang obyek yang diteliti. Penyusunan instrument penelitian harus tetap mengacu pada definisi operasional yang telah dijabarkan pada bab Kerangka teori. Misalnya pada kerangka teori telah dijelaskan bahwa kriteria keluarga sejahtera adalah keluarga yang…
1. Tinggal di rumah sendiri, berlantai keramik, dinding 50% menggunakan batu bata atau batako , luasnya lebih besar dari 40 m2, memiliki kamar mandi dan kakus, beratap genteng, seng atau asbes dan memilki aliran listrik dan sumber air.
2. Dalam sehari anggota keluarga makan minimal tiga kali.
3. Apabila anggota keluarga sakit, maka pemeriksaan dan pengobatan dilakukan di dokter, puskesmas atau rumah sakit.
Untuk menentukan apakah suatu keluarga sudah termasuk sejahtera atau belum, maka peneliti menyusun angket atau panduan wawancara dengan mempertimbangkan kriteria di atas.
Instrumen penelitian dapat berupa angket/kuesioner, panduan wawancara, panduan observasi dan tes menyesuaikan dengan metode dan tujuan penelitian. Sebelum peneliti berhadapan dengan responden, peneliti sudah terlebih dahulu menyiapkan instrument penelitian. Berikut adalah penjelasan untuk masing-masing metode pengumpulan data tersebut.
1. Kuesioner/angket
Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang diketahui”. Suharsimi Arikunto (1999:140).
Dipandang dari cara menjawabnya, maka ada:
• Kuesioner terbuka, yang memberi kesempatan kepada responden untuk menjawab dengan kalimat sendiri.
• Kuesioner tertutup, yang sudah disediakan jawabanya sehingga responden tinggal memilih.
2. Interview/wawancara
Interview adalah usaha mengumpulkan informasi dengan mengajukan sejumlah pertanyaan secara lisan untuk-dijawab secara lisan pula. Ciriutama dari interview adalah kontak langsung dengan tatap muka (face to face relationship) antara si pencari informasi (interviewer atau information hunter) dengan sumber informasi (interviewee) (Hadari Nawawi, 1995: 124).
Jenis Interview
• Interview bebas, yaitu pewawancara bebas menanyakan apa saja, tetapi juga mengingat akan data apa yang akan dikumpulkan
• Interview terpimpin, yaitu interview yang dilakukan oleh pewawancara dengan membawa sederetan pertanyaan lengkap dan terperinci
Interview bebas terpimpin, yaitu kombinasi antara interview bebas dan interview terpimpin
3. Observasi
Penelitian yang dilakukan dengan cara mengadakan pengamatan terhadap obyek baik secara langsung maupun tidak langsung disebut pengamatan atau observasi"(Mohamad Ali, 1995 : 91).
Jenis observasi dibagi dua yaitu:
• Observasi langsung merupakan pengamatan terhadap perilaku dan kondisi lingkungan yang tersedia di lokasi penelitian untuk diteliti. Dalam penelitian ini peneliti bersifat pasif sebagai pengamat.
• Observasi berperan merupakan pengamatan dengan cara khusus dimana peneliti tidak bersifat pasif sebagai pengamat namun memainkan peran yang mungkin dalam berbagai situasi bahkan berperan menggairahkan peristiwa yang sedang dipelajari.
Sebelum pengamatan dilakukan peneliti menyiapkan panduan pengamatan, kemudian pada saat mengamati peneliti dapat menggunakan lembar pengamatan untuk mencatat hal-hal yang diamatinya. Lembar pengamatan dapat berupa ceklis maupun catatatan kejadian.
3. Tes (Test)
Tes sebagai instrument pengumpulan data adalah serangkaian pertanyaan atau latihan yang digunakan untuk mengukur keterampilan pengetahuan, intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok.
Catatan bagi kelompok TeSIS
1. Setiap kelompok wajib menyiapkan dan berkonsultasi dengan pembimbing materi tentang angket/kuesioner, panduan wawancara, panduan observasi atau soal test sebelum instrument tersebut digunakan di lapangan.
2. Setiap kelompok wajib berkonsultasi dengan pembimbing teknis (guru bahasa Indonesia) berkaitan dengan pengunaan bahasa dalam instrument penelitian dan laporan karya tulisnya.
3. Pada setiap konsultasi kelompok meminta tanda-tangan pembimbing materi/teknis masing-masing pada lembar yang telah disediakan.
Pedoman Penyusunan Angket
Pedoman Penyusunan Angket
1. Tujuan Pokok Pembuatan Angket
a. Memperoleh data yang relevan dengan tujuan penelitian
b. Memperoleh data dengan reliabilitas dan validitas setinggi mungkin
2. Sumber Penyusunan Angket
a. Kerangka konseptual (variabel)
b. Tujuan penelitian
c. Hipotesa
3. Hal yang perlu diperhatikan dalam penyusunan angket
a. Apakah pertanyaan yang diajukan relevan dengan tujuan dan hipotesa penelitian
b. Bagaimana cara tabulasi untuk tiap pertanyaan
c. Mempelajari angket yang sudah ada
d. Konsultasi dengan ahli yang pernah meneliti hal yang sama
4. Isi Pertanyaan dalam angket
a. Pertanyaan tentang fakta misal : umur, jenis kelamin, agama, pendidikan dan sebagainya.
b. Pertanyaan tentang pendapat, tanggapan dan sikap, misal : sikap responden terhadap sesuatu hal.
5. Jenis Pertanyaan dalam angket.
a. Pertanyaan tertutup
Jawaban pertanyaan sudah disediakan oleh peneliti. Keuntungan memudahkan dalam proses tabulasi, sedang kelemahannya kurang dapat memperoleh data yang mendalam dan bervariasi.
b. Pertanyaan terbuka
Jawaban pertanyaan tidak ditentukan terlebih dahulu, responden bebas memberi jawaban. Keuntungannya dapat menangkap informasi lebih luas. Sedang kelemahannya adalah kesulitan dalam proses tabulasi.
c. Pertanyaan kombinasi tertutup dan terbuka
Jawaban pertanyaan sudah disediakan, tetapi diikuti oleh pertanyaan terbuka
d. Pertanyaan semi terbuka
Jawaban pertanyaan sudah disediakan oleh peneliti, namun diberi kemungkinan tambahan jawaban.
6. Petunjuk Membuat Pertanyaan
a. Gunakan kata-kata yang sederhana dan mudah dimengerti oleh responden.
b. Usahakan pertanyaan yang jelas dan khusus
c. Hindarkan pertanyaan yang mempunyai lebih dari satu pengertian
d. Hindarkan pertanyaan yang mengandung sugesti
e. Pertanyaan harus berlaku bagi semua responden
7. Uji Coba Angket
Keuntungan jika melakukan uji coba angket
a. Pertanyaan yang dianggap tidak relevan bisa dihilangkan
b. Bisa diketahui apakah tiap pertanyaan dapat dimengerti dengan baik oleh responden
c. Apakah urutan pertanyaan perlu dirubah
d. Bisa diketahui reaksi responden terhadap pertanyaan sensitif, sehingga perlu dirubah atau tidak
e. Lama pengisian angket.
1. Tujuan Pokok Pembuatan Angket
a. Memperoleh data yang relevan dengan tujuan penelitian
b. Memperoleh data dengan reliabilitas dan validitas setinggi mungkin
2. Sumber Penyusunan Angket
a. Kerangka konseptual (variabel)
b. Tujuan penelitian
c. Hipotesa
3. Hal yang perlu diperhatikan dalam penyusunan angket
a. Apakah pertanyaan yang diajukan relevan dengan tujuan dan hipotesa penelitian
b. Bagaimana cara tabulasi untuk tiap pertanyaan
c. Mempelajari angket yang sudah ada
d. Konsultasi dengan ahli yang pernah meneliti hal yang sama
4. Isi Pertanyaan dalam angket
a. Pertanyaan tentang fakta misal : umur, jenis kelamin, agama, pendidikan dan sebagainya.
b. Pertanyaan tentang pendapat, tanggapan dan sikap, misal : sikap responden terhadap sesuatu hal.
5. Jenis Pertanyaan dalam angket.
a. Pertanyaan tertutup
Jawaban pertanyaan sudah disediakan oleh peneliti. Keuntungan memudahkan dalam proses tabulasi, sedang kelemahannya kurang dapat memperoleh data yang mendalam dan bervariasi.
b. Pertanyaan terbuka
Jawaban pertanyaan tidak ditentukan terlebih dahulu, responden bebas memberi jawaban. Keuntungannya dapat menangkap informasi lebih luas. Sedang kelemahannya adalah kesulitan dalam proses tabulasi.
c. Pertanyaan kombinasi tertutup dan terbuka
Jawaban pertanyaan sudah disediakan, tetapi diikuti oleh pertanyaan terbuka
d. Pertanyaan semi terbuka
Jawaban pertanyaan sudah disediakan oleh peneliti, namun diberi kemungkinan tambahan jawaban.
6. Petunjuk Membuat Pertanyaan
a. Gunakan kata-kata yang sederhana dan mudah dimengerti oleh responden.
b. Usahakan pertanyaan yang jelas dan khusus
c. Hindarkan pertanyaan yang mempunyai lebih dari satu pengertian
d. Hindarkan pertanyaan yang mengandung sugesti
e. Pertanyaan harus berlaku bagi semua responden
7. Uji Coba Angket
Keuntungan jika melakukan uji coba angket
a. Pertanyaan yang dianggap tidak relevan bisa dihilangkan
b. Bisa diketahui apakah tiap pertanyaan dapat dimengerti dengan baik oleh responden
c. Apakah urutan pertanyaan perlu dirubah
d. Bisa diketahui reaksi responden terhadap pertanyaan sensitif, sehingga perlu dirubah atau tidak
e. Lama pengisian angket.
Langganan:
Postingan (Atom)