PANDUAN METODOLOGI PENELITIAN
Teknik Pengambilan Sampel
Populasi adalah keseluruhan dari karakteristik atau hasil unit pengukuran yang menjadi obyek pe Berdasarkan sifatnya maka populasi dibagi menjadi dua bagian yaitu
1. populasi homogen, sumber data memiliki sifat yang sama
2. populasi heterogen, sumber datanya memiliki sifat yang berbeda.nelitian.
Data terbatas tetapi masih memiliki sifat atau karakteristik populasi tersebut dinamakan sampel.
Teknik pengambilan sampel adalah suatu cara mengambil sampel yang representatif dari populasi. Ada dua macam teknik pengambilan sampel yaitu:
Jumlah sample (n) menggunakan rumus dari Taro Yamate :
dimana N adalah jumlah populasi dan d adalah tingkat presisi yang ditetapkan.
Misalnya jika diketahui jumlah populasi guru SD sebesar 138 orang dan akan dilakukan penelitian dengan tingkat presisi 10% maka jumlah sampel yang harus diambil adalah 58 orang.
Berikut adalah beberapa cara dalam mengambil sampel
1. Probability sampling
probability sampling adalah cara pengambilan sampel dengan memberikan kesempatan yang sama bagi anggota populasi untuk terambil sebagai sampel, yang tergolong teknik ini adalah
1.a simple random sampling
Teknik pengambilan sampel secara acak tanpa memperhatikan strata/tingkatan anggota populasi tersebut.
1.b Proportionate stratified random samplng
Pengambilan sampel dari anggota populasi secara acak dan berstrata secara proporsional, teknik ini digunakan apabila anggota populasi tidak homogen berkaitan dengan karakteristik yang diteliti. Contohnya guru DKI jakarta yang mengikuti ujian sertifikasi :
guru bahasa Indonesia : 100 orang
guru bahasa Inggris : 70 orang
guru Matematika : 120 orang
guru Biologi : 30 oang
guru Fisika : 50 orang
Jumlah : 370 orang
Jumlah sampel yang diambil harus sama porsinya dengan jumlah guru sesuai dengan bidang studi. Adapun langkahnya adalah
pertama : tentukan dahulu jumlah sampel dengan presisi 10% menjadi
kedua : tentukan jumlah sampel untuk masing-masing strata
1.c Disproportionate random sampling
Pengambilan sampel dari anggota populasi secara acak dan berstrata tetapi sebagian ada yangn kurang proporional, contohnya
1.d Area sampling (sampel kluster )
Teknik pengambilan sampel yang dilakukan dengan cara mengambil wakil dari tiap wilayah gewografis yang ada. Misalnya penelitian tentang tingkat pendidikan warga di desa tambakmekar RW 04. RW 04 terdiri dari 5 RT misalnya, maka sampel harus memuat warga dari tiap RT.
2. non propability sampling
Teknik pengambilan sampel yang tidak memberikan kesempatan yang sama pada setiap anggota populasi untuk terambil sebagai sampel.
2.a Sampling sistematis
Pengambilan sampel yang didasarkan pada urutan anggota dalam populasi secara
seragam. Misalnya Diketahui daftar pelanggan PT Telkom yang telah diberi nomor dari 1 sampai 1000. Pelanggan yang diambil sebagai sampel adalah mereka yang memilki no urut kelipatan 1, 10, 20, 30, dan seterusnya.
2.b Sampling kuota
Teknik pengambilan sampel dengan menetapkan jumlah (jatah ) sesaui dengan pertimbanga peneliti. Selanjnya jatah itulah yang dijadikan dasar untuk mengambil sampel. Contohnya untuk menentukan kuota haji penduduk indonesia yang berjumlah 250 jt orang maka diambil jatah 250.000 orang.
2.c sampling aksidental
Teknik pengambilan sampel berdasarkan faktor spontanitas, artinya siapa saja yangsecara tidak sengaja bertemu dengan peneliti dijadikan sampel. Misalnya untuk meneliti produk sabun yang diminati konsumen pada supermarket X, maka diambil sampel pelanggan yang datang dan ditemui peneliti di hari tersebut.
2.d Purposive sampling
Pengambilan sampel dengan menggunakan pertimbangan-pertimbangan tertentu dari peneliti. Misalnya peneliti ingin mengetahui tentang jenis penyakit warga desa tambakmekar maka yang dipilih menjadi sampel adalah para dokter, bidan atau mantri di puskesmas desa.
2.e sampling jenuh
Yaitu pengambilan sampel dengan cara menjadikan seluruh anggota populasi menjadi sampel.
2.f Snowball sampling (getuk tular)
Teknik pengambilan sampel dengan cara mengambil jumlah sampel sedikit terlebih dahulu, lalu dari jumlah yang sedikit tersebut berkembang menjadi banyak. Misalnya peneliti ingin mengetahui latar belakang keluarga para pecandu narkoba di suatu tempat, maka peneliti dapat memulai dari satu atau dua orang responden dahulu, selanjutnya dari informasi responden tersebut peneliti dapat menambah jumlah respondennya.
METODE DAN INSTRUMEN PENGUMPULAN DATA
Setelah menetapkan tujuan dan obyek penelitian, maka langkah selanjutnya adalah membuat alat ukur atau instrument penelitian. Instrumen penelitian digunakan untuk memperoleh data yang relevan dengan tujuan penelitian tentang obyek yang diteliti. Penyusunan instrument penelitian harus tetap mengacu pada definisi operasional yang telah dijabarkan pada bab Kerangka teori. Misalnya pada kerangka teori telah dijelaskan bahwa kriteria keluarga sejahtera adalah keluarga yang…
1. Tinggal di rumah sendiri, berlantai keramik, dinding 50% menggunakan batu bata atau batako , luasnya lebih besar dari 40 m2, memiliki kamar mandi dan kakus, beratap genteng, seng atau asbes dan memilki aliran listrik dan sumber air.
2. Dalam sehari anggota keluarga makan minimal tiga kali.
3. Apabila anggota keluarga sakit, maka pemeriksaan dan pengobatan dilakukan di dokter, puskesmas atau rumah sakit.
Untuk menentukan apakah suatu keluarga sudah termasuk sejahtera atau belum, maka peneliti menyusun angket atau panduan wawancara dengan mempertimbangkan kriteria di atas.
Instrumen penelitian dapat berupa angket/kuesioner, panduan wawancara, panduan observasi dan tes menyesuaikan dengan metode dan tujuan penelitian. Sebelum peneliti berhadapan dengan responden, peneliti sudah terlebih dahulu menyiapkan instrument penelitian. Berikut adalah penjelasan untuk masing-masing metode pengumpulan data tersebut.
1. Kuesioner/angket
Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang diketahui”. Suharsimi Arikunto (1999:140).
Dipandang dari cara menjawabnya, maka ada:
• Kuesioner terbuka, yang memberi kesempatan kepada responden untuk menjawab dengan kalimat sendiri.
• Kuesioner tertutup, yang sudah disediakan jawabanya sehingga responden tinggal memilih.
2. Interview/wawancara
Interview adalah usaha mengumpulkan informasi dengan mengajukan sejumlah pertanyaan secara lisan untuk-dijawab secara lisan pula. Ciriutama dari interview adalah kontak langsung dengan tatap muka (face to face relationship) antara si pencari informasi (interviewer atau information hunter) dengan sumber informasi (interviewee) (Hadari Nawawi, 1995: 124).
Jenis Interview
• Interview bebas, yaitu pewawancara bebas menanyakan apa saja, tetapi juga mengingat akan data apa yang akan dikumpulkan
• Interview terpimpin, yaitu interview yang dilakukan oleh pewawancara dengan membawa sederetan pertanyaan lengkap dan terperinci
Interview bebas terpimpin, yaitu kombinasi antara interview bebas dan interview terpimpin
3. Observasi
Penelitian yang dilakukan dengan cara mengadakan pengamatan terhadap obyek baik secara langsung maupun tidak langsung disebut pengamatan atau observasi"(Mohamad Ali, 1995 : 91).
Jenis observasi dibagi dua yaitu:
• Observasi langsung merupakan pengamatan terhadap perilaku dan kondisi lingkungan yang tersedia di lokasi penelitian untuk diteliti. Dalam penelitian ini peneliti bersifat pasif sebagai pengamat.
• Observasi berperan merupakan pengamatan dengan cara khusus dimana peneliti tidak bersifat pasif sebagai pengamat namun memainkan peran yang mungkin dalam berbagai situasi bahkan berperan menggairahkan peristiwa yang sedang dipelajari.
Sebelum pengamatan dilakukan peneliti menyiapkan panduan pengamatan, kemudian pada saat mengamati peneliti dapat menggunakan lembar pengamatan untuk mencatat hal-hal yang diamatinya. Lembar pengamatan dapat berupa ceklis maupun catatatan kejadian.
3. Tes (Test)
Tes sebagai instrument pengumpulan data adalah serangkaian pertanyaan atau latihan yang digunakan untuk mengukur keterampilan pengetahuan, intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok.
Catatan bagi kelompok TeSIS
1. Setiap kelompok wajib menyiapkan dan berkonsultasi dengan pembimbing materi tentang angket/kuesioner, panduan wawancara, panduan observasi atau soal test sebelum instrument tersebut digunakan di lapangan.
2. Setiap kelompok wajib berkonsultasi dengan pembimbing teknis (guru bahasa Indonesia) berkaitan dengan pengunaan bahasa dalam instrument penelitian dan laporan karya tulisnya.
3. Pada setiap konsultasi kelompok meminta tanda-tangan pembimbing materi/teknis masing-masing pada lembar yang telah disediakan.
Kamis, 11 Desember 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar